Pertemuan panas di sebuah motel dengan kekasihku adalah hal yang perlu kulupakan dari masalahku.Saat aku duduk di kursi penumpang, tangan kekasihku bergerilya di atas tubuhku, jari-jarinya menelusuri kontur lekuk tubuhku.Sentuhannya menyulut api dalam diriku, dan aku mendapati diriku tersesat pada saat itu, hilang dalam sensasi bibirnya di kulitku.Saat kami melangkah ke kamar hotel, aku bisa merasakan bangunan antisipasi di antara kami.Tangan kekasihku menjelajahi tubuhku sekali lagi, jari-jemarinya menyelinap di bawah kain celana dalamku untuk menggoda daging sensitifku.Sensasinya luar biasa, dan aku menemukan diriku menggeliat, menyentuhnya dalam kenikmatan, dia kehilangan sentuhannya.Lidah kami saling menjelajah, saling berdansa dengan nafas tersengal-sengal, tubuh kami berdua tak berpuas, meninggalkan kami berdua klimaks yang terpuaskan, tubuh kami sama-sama terengah dan terengah-engah.