Ketika aku sedang memanjakan diri dengan mainan seks yang cukup besar, tanpa kuduga ayah tiriku tersandung padaku.Matanya terbelalak kaget dan marah melihat benda besar itu terpendam jauh di dalam diriku.Dengan tegas dia menegurku, memanggilku pelacur dan pelacur, dan mengancam akan menghukumku atas perbuatan amoralku.Tapi sedikit yang dia tahu, ini hanya memicu keinginanku padanya.Aku bisa merasakan ketertarikannya padaku, dan aku memanfaatkannya untuk merayunya.Aku menggodanya dengan tubuhku yang ranum, membuatnya tidak tahan untuk menolak desakanku.Saat dia menjulurkan lidahnya ke dalam memekku, aku bisa merasakan kemarahannya terhadapku.Perlahan-lahan kulihatan gadis itu semakin nakal, aku bersedia memainkan perannya untuk memuaskan hasratku.