Dalam dunia di mana seni rayuan adalah kraf yang hilang, seorang lelaki mendapati dirinya dalam keadaan yang menggemparkan. Seorang kecantikan yang menakjubkan, dihiasi dalam pakaian berkilauan, menyanyikan hatinya, tetapi responsnya adalah tegas tidak.Tetapi ini bukan sekadar penolakan.Penolakan lelaki hanya menambah daya tarikan, ketika dia mengambil alih pertemuan intim mereka.Ketika kamera mengezum, menangkap setiap butiran, dia meneroka bibirnya yang menggoda dengan lidahnya, merasai kemanisannya, menggoyang-goyangkan tubuhnya, hasratnya menjadi semakin dekat, menjadikan lukisannya semakin terangsang, semakin hampir setiap keinginannya untuk mendekatkan badannya, semakin menggairahkan setiap keinginan.