Cerita yang menggoda ini terungkap dengan penggemar catur yang memikat, yang mendapati dirinya dalam syarikat seorang kecantikan kolej yang kecil. Daya tarikan bingkai kecil dan payudara kecilnya tidak dapat disangkal, tetapi apa yang benar-benar membedakannya adalah nafsunya yang tidak terpuaskan untuk kesenangan. Ketika permainan catur berjalan, ketegangan itu membina di antara mereka, memuncak dalam pertemuan intim.Papan catur tidak lama kemudian digantikan oleh papan keinginan yang lebih utama, di mana wanita berambut pirang itu dengan penuh semangat mengambil batangnya ke dalam mulutnya yang mengagumkan, dan ahlinya dengan penuh keterampilannya. Pemandangan wajah cermin matanya yang dirusak oleh batang besar itu adalah pemandangan yang menakjubkan. Gairah mereka semakin meningkat, tubuh mereka diterjah dalam tarian setua masa itu sendiri. Papan catur, yang pernah menjadi simbol persaingan intelektual, kini berfungsi sebagai latar belakang kepada simfoni daging mereka. Gadis kecil itu menunggang payudara kecil dengan setiap tusukan, bukti kesenangannya. Ini realiti nafsu dan keinginan adalah tontonan yang tidak boleh dilepaskan.